
Jaman dahulu, gagasan untuk memindahkan suatu materi dari satu lokasi ke lokasi lain dengan menggunakan telportasi mungkin hanya dianggap sebagai fiksi ilmiah dan hanya bisa dilakukan di film. Tetapi sekarang para ilmuan mulai menemukan teknologi yang dapat mewujudkannya.
Apa cara yang paling mungkin untuk melakukan teleportasi? Apakah itu berbahaya? Dan apakah cara itu dapat mengubah planet kita?
Postingan ini adalah untuk membahas mengenai kemungkinan yang akan terjadi jika teleportasi bisa terwujud di dunia nyata.
Saat ini, cara yang paling mungkin bagi manusia untuk mulai melakukan teleportasi adalah dengan melalui apa yang disebut dengan teleportasi kuantum. Teleportasi kuantum ini bekerja dengan cara memindai objek dan mentransmisikan informasinya ke lokasi lain, dimana informasi ini akan digunakan untuk menyusun kembali objek menggunakan molekul dan atom yang berbeda.
Tetapi, apakah hal ini akan bekerja untuk seluruh tubuh manusia? Prospek teleportasi manusia dapat mengarah pada kehidupan yang sangat berbeda untuk kita semua.
Jembatan dan jalanan kita bisa menjadi seperti tanah yang tandus dan sepi, kota-kota padat mungkin hanya akan menjadi bagian dari masa lalu, dan penjelajahan ruang angkasa bisa dipercepat dengan kecepatan yang belum bisa kita siapkan.
Sebelum kita terlalu jauh dari pembahasan kita, mari kita lihat bagaimana hal ini akan bekerja. Semuanya dimulai dengan hal yang kecil yang disebut dengan keterikatan kuantum.
Keterikan kuantum melibatkan pengikatan partikel bersama, menjaganya tetap terhubung, bahkan saat melintasi jarak yang sangat jauh. Ketika partikel “terjerat”, itu berarti bahwa mereka dipaksa untuk dalam keadaan saling eksklusif; jadi jika kita tahu keadaan salah satu, maka kita juga akan tahu keadaan yang lain.
Bayangkan seperti ini, jika kamu memesan burger daging sapi dan burger ayam dari tempat makana cepat saji, kamu tidak akan mengetahui mana yang berisikan daging ayam dan daging sapi tanpa membukanya. Tetapi begitu kamu membuka salah satunya, maka secara otomatis kamu akan mengetahui apa isi di kotak yang lain, dan hal itu tidak akan berubah, tidak peduli seberapa jauh jarak kotak yang satu dengan kotak yang lain.
Ya, ini rumit, tetapi yang utama adalah sekali atau lebih partikel terjerat, maka informasi di antara mereka dapat di pindahkan. Para peneliti di China telah membuktikan ini bekerja dengan mentransfer sifat-sifat partikel ke satelit di ruang angkasa. Tetapi, bagaimana hal itu dapat di terapkan ke dalam teleportasi manusia?
Nah, setiap tubuh manusia terdiri dari miliaran-miliaran atom; dan setiap atom adalah sekumpulan data yang menggambarkan jenis atom, lokasi, keadaan energi, dan sebaginya. Jadi secara teori, kita harus dapat memindai informasi atom dari tubuh manusia, memindahkannya ke lokasi yang jauh, dan membangun kembali tubuh seperti awal, berdasarkan dengan informasi yang telah kita dapatkan dari hasil pemindaian.
Tetapi tentu saja tidak sesederhana itu. Untuk mengetahui keadaan fisik setiap atom yang membentuk tubuh kita, hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menghancurkan tubuh kita. Itu berarti setiap kali kita melakukan teleportasi, pada dasarnya itu adalah bunuh diri, dan terlahir kembali di tempat yang lain.
Keterikatan kuantum adalah proses yang rumit, dan tidak ada yang pernah mengirimkan informasi sebanyak itu. Jadi untuk saat ini, teleportasi manusia kemungkinan besar akan menjadi misi bunuh diri.
Tetapi tenang saja. Teknologi masih akan terus berkembang dan kita tidak boleh menyerah begitu saja.